Seorang Ibu di Amerika terkejut anaknya menyimpan pembalut bertumpuk-tumpuk, ternyata alasannya bukan untuk dipakai sendiri, lantas untuk apa?

Pertumbuhan tunawisma wanita melonjak tajam di Amerika Serikat. Tunawisma wanita memiliki kesulitan tersendiri daripada tunawisma pria. Terutama, saat berurusan dengan kebersihan selama menstruasi.

"Bagi wanita yang tidak memiliki rumah, atau pendapatan terbatas, mengatur haid tidak bisa dihindari, bahkan terkadang rumit dan mahal. Hal ini berarti, tiap bulannya, kesulitan seperti "makan apa", "dimana tempat untuk tidur", sekaligus "menjaga kebersihan" menjadi jauh lebih sulit selama siklus menstruasi.

Namun, ketika seorang gadis 14 tahun menyadari permasalahan yang dialami wanita tunawisma tersebut, ia tak tinggal diam.

Lily Alter, mengetahui permasalahan tersebut setelah melakukan penelitian untuk tugas sekolahnya. Gurunya memintanya untuk menulis proposal tentang permasalah sosial yang ada di sekitarnya.

Lily menjelaskan, "Aku berpikir tentang tunawisma, aku berpikir tentang hak-hak wanita dan mengkombinasikan permasalahan keduanya agar bisa menolong orang-orang."

Lily dengan cepat bisa menangkap permasalahan pada tunawisma wanita terkait kebersihan selama menstruasi. Lily tak hanya berharap dapat nilai bagus untuk proyeknya, tapi ia benar-benar ingin menolong.

Ia kemudian membuat program yang diberi nama "Flowing Forward." Melalui program tersebut, pembalut dan alat kebersihan lain dikumpulkan dan kemudian disalurkan pada wanita tunawisma di daerahnya.

Ia membuat laman GoFundMe untuk melancarkan proyek tersebut. "Dengan dana yang berhasil dikumpulkan, mungkin aku sudah bisa memfasilitasi kebutuhan bulanan wanita di Oak Park Shelter selama satu tahun."

Meski dana yang berhasil dikumpulkan GoFundMe telah mencapai target, namun Lily tetap melanjutkan program tersebut selama mungkin.

Melihat anaknya begitu mempunyai hati di bidang sosial membuat sang ibu ikut berbangga hati, "Aku bangga oleh tindakan yang ia lakukan, semoga tindakan kecil dari anakku bisa membawa kebahagiaan buat para tunawisma."

Sumber: Cerpen